BOS RINGO | Makna Kata Insya Allah Menurut pandangan Kristen - Anda pernah dengar lagu Maher Zein yang berjudul Insya Allah. Lagu itu sangat tenar di Asia khususnya. Walau aku sendiri adalah seorang Kristen (Nasrani), suka menyanyikan lagu Insya Allah karya Maher Zein itu. Karena lagu Insya Allah artinya sangat dalam dan bagus sekali, kita diajarkan bahwa Ada Jalan Keluar dalam segala hal (Insya Allah - Jika Allah Menghendaki ada jalan). Tapi masalahnya adalah apakah aku ini lari dari ajaran Kristen? Apalagi kata insya Allah adalah berbahasa Arab yang selalu identik dengan Muslim (Islam, redaksi).
Bukan mencari pembenaran, namun saya berusaha mencari makna kata Insya Allah menurut pandangan Kristen. Oh iya, Catatan Ringan si Bos bukan membahas tentang lagu Insya Allah karya Maher Zein. Blog ini mencoba mengulas apa makna kata Insya Allah menurut Kristen. Berhubung karena ini PASKAH maka cocok sekali membahas ini..
Catatan ringan si Bos tentang Makna Kata Insya Allah Menurut pandangan Kristen ini adalah hasil tulisan dari Catatan Arie Saptaji. Saya senang sekali akan tulisan-tilisan beliau (Arie Saptaji, red). Tulisan beliau selalu memandang dari berbagai sisi tanpa menyudutkan pihak manapun. (jujur nih mantan bos ane dulu waktu kerja bareng, heheheh). Lebih jauh mari kita lihat tulisan beliau tentang Insya Allah.
Melainkan patutlah kamu berkata, "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu." (Yakobus 4:15, TL).
Dulu saya agak jengah dengan istilah “insya Allah.” Bukan saja terasa asing di telinga, istilah itu rasanya menggambarkan iman yang ragu-ragu, kurang yakin dalam mengklaim janji dan pemeliharaan Allah bagi kehidupan kita. Benarkah demikian?
“Insya Allah” secara sederhana berarti “jika Tuhan menghendakinya,” seperti yang digunakan tim penerjemah Alkitab Terjemahan Baru. Namun, dalam Alkitab Terjemahan Lama, para penerjemah memilih untuk meminjam ungkapan dari bahasa Arab itu. Selain dalam nas hari ini, istilah itu juga muncul dalam janji Paulus kepada jemaat Efesus (Kisah Para Rasul 18:21) dan jemaat Korintus (1 Korintus 4:19). Saya jadi berpikir ulang. O, ternyata yang teguh dan pasti itu adalah janji Allah; adapun janji dan rencana manusia itu sudah sepantasnya, seperti ditegaskan Yakobus, dibungkus dengan “insya Allah.” Kita dapat memberikan janji dan menyusun rencana, dan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhinya, tetapi kita tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi pada masa depan.
"Insya Allah," dengan demikian, adalah suatu ungkapan kerendahan hati: kesadaran bahwa bukan kita yang memiliki dan menentukan masa depan; bahwa rencana terbaik kita tidak senantiasa selaras dengan rencana terbaik Tuhan; bahwa kita serba terbatas di hadapan kemahakuasaan dan kemahatahuan-Nya. Dengan itu, kita memberi ruang bagi-Nya untuk mengubah dan meluruskan langkah kita. Sekaligus kita mengakui bahwa masa depan terbaik kita ada di dalam tangan-Nya.
Baca: Yakobus 4:13-17
PERENUNGAN: Bagaimana kebiasaan Anda dalam memberikan janji dan menyusun rencana hidup selama ini? Sungguhkah Anda melibatkan kehendak Tuhan di dalamnya?
PENERAPAN: Bagaimana pengertian akan makna “insya Allah” ini mengubah Anda dalam memberikan janji dan menyusun rencana hidup?
Itulah Catatan Ringan si Bos mengenai Makna Kata Insya Allah Menurut pandangan Kristen. Insya Allah, jika Tuhan menghendaki, pasti ada jalan.Amin.Tuhan memberkati. Tulisan ini bersumber dari Catatan Arie Saptaji (Judul Asli : Insya Allah). Anda tertarik dengan tulisan-tulisan beliau silahkan kunjungi Blog Arie Saptaji. Semoga bermanfaat. Selamat PASKAH untuk kita semua. Salam. Bos Ringo.
Bukan mencari pembenaran, namun saya berusaha mencari makna kata Insya Allah menurut pandangan Kristen. Oh iya, Catatan Ringan si Bos bukan membahas tentang lagu Insya Allah karya Maher Zein. Blog ini mencoba mengulas apa makna kata Insya Allah menurut Kristen. Berhubung karena ini PASKAH maka cocok sekali membahas ini..
Catatan ringan si Bos tentang Makna Kata Insya Allah Menurut pandangan Kristen ini adalah hasil tulisan dari Catatan Arie Saptaji. Saya senang sekali akan tulisan-tilisan beliau (Arie Saptaji, red). Tulisan beliau selalu memandang dari berbagai sisi tanpa menyudutkan pihak manapun. (jujur nih mantan bos ane dulu waktu kerja bareng, heheheh). Lebih jauh mari kita lihat tulisan beliau tentang Insya Allah.
Melainkan patutlah kamu berkata, "Insya Allah, kita akan hidup membuat ini atau itu." (Yakobus 4:15, TL).
Dulu saya agak jengah dengan istilah “insya Allah.” Bukan saja terasa asing di telinga, istilah itu rasanya menggambarkan iman yang ragu-ragu, kurang yakin dalam mengklaim janji dan pemeliharaan Allah bagi kehidupan kita. Benarkah demikian?
“Insya Allah” secara sederhana berarti “jika Tuhan menghendakinya,” seperti yang digunakan tim penerjemah Alkitab Terjemahan Baru. Namun, dalam Alkitab Terjemahan Lama, para penerjemah memilih untuk meminjam ungkapan dari bahasa Arab itu. Selain dalam nas hari ini, istilah itu juga muncul dalam janji Paulus kepada jemaat Efesus (Kisah Para Rasul 18:21) dan jemaat Korintus (1 Korintus 4:19). Saya jadi berpikir ulang. O, ternyata yang teguh dan pasti itu adalah janji Allah; adapun janji dan rencana manusia itu sudah sepantasnya, seperti ditegaskan Yakobus, dibungkus dengan “insya Allah.” Kita dapat memberikan janji dan menyusun rencana, dan berusaha sebaik mungkin untuk memenuhinya, tetapi kita tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi pada masa depan.
"Insya Allah," dengan demikian, adalah suatu ungkapan kerendahan hati: kesadaran bahwa bukan kita yang memiliki dan menentukan masa depan; bahwa rencana terbaik kita tidak senantiasa selaras dengan rencana terbaik Tuhan; bahwa kita serba terbatas di hadapan kemahakuasaan dan kemahatahuan-Nya. Dengan itu, kita memberi ruang bagi-Nya untuk mengubah dan meluruskan langkah kita. Sekaligus kita mengakui bahwa masa depan terbaik kita ada di dalam tangan-Nya.
Baca: Yakobus 4:13-17
PERENUNGAN: Bagaimana kebiasaan Anda dalam memberikan janji dan menyusun rencana hidup selama ini? Sungguhkah Anda melibatkan kehendak Tuhan di dalamnya?
PENERAPAN: Bagaimana pengertian akan makna “insya Allah” ini mengubah Anda dalam memberikan janji dan menyusun rencana hidup?
Itulah Catatan Ringan si Bos mengenai Makna Kata Insya Allah Menurut pandangan Kristen. Insya Allah, jika Tuhan menghendaki, pasti ada jalan.Amin.Tuhan memberkati. Tulisan ini bersumber dari Catatan Arie Saptaji (Judul Asli : Insya Allah). Anda tertarik dengan tulisan-tulisan beliau silahkan kunjungi Blog Arie Saptaji. Semoga bermanfaat. Selamat PASKAH untuk kita semua. Salam. Bos Ringo.
0 Comments
Thank you for your comment, I hope you get something from the presentation of this blog.
Tinggalkan Jejak Bos-Bos di Kolom Komentar. Biar Kita Saling Berbagi Pengalaman