Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Pengalamanku Memotret By Denny Ramon R

BOS RINGO - Pengalamanku Memotret By Denny Ramon R. Sahabat saya yang berprofesi sebagai Fotografer berbagi pengalaman kepada kita semua. Kali ini tentang Motret-Memotret. Tulisan ini bukan untuk menggurui, apalagi mencuci otak. Bukan! Tapi tulisan ini dibuat karena ingin berbagi pengalaman hidup dalam sejumput kenangan ... Selamat membaca ...

Pengalamanku Memotret By Denny Ramon R
Denny Ramon R Sang Fotografer Berbagi Pengalaman (Foto Istimewa)

Memoto subyek foto sendiri (model/personal foto) jauh lebih mudah dibanding foto orang berdua (prewed/couple). Face to face dan subyek foto juga jauh lebih nyaman karena tidak banyak orang terlibat mengamati :D.

Memang diakui mengabadikan person yang telah 'mahir' dalam dunia modeling jauh lebih terbantu. Dalam hal ini menyangkut proporsional tubuh, camera face dari segala sudut, dll dll.

Dahulu kami sering kali meng-hire model untuk kami foto bersama sebagai hobi dgn teman fotografer lain (sekarangpun masih namun tak seperti dulu lagi), sekarang banyak orang yang ingin difoto sendiri untuk kepentingan pribadi. Apabila menyangkut balas jasa berupa sejumlah uang, maka dituntut profesionalitas yang memadai.

Memotret 'rakyat biasa' akan menjadi tantangan sendiri dengan penilaian subyektifitas yang cukup tinggi dari sang subyek foto, yang mengerti maksud saya pasti akan tersenyum, kalau yang belum pernah mencoba di-monggokeun silahkeun :).

Memotret pasangan (couple/prewed atau sejenisnya) lebih mudah dibanding foto family (yang dimaksud family adalah foto seorang ayah + ibu dan kedua/ketiga anaknya).

Mengenal keduanya dibutuhkan chemistry cukup kuat untuk menghasilan moment abadi berdua.

Harga foto prewed saat ini sangat bervariatif, dimulai barter foto hingga ratusan juta rupiah. Hasil foto dan nama besar fotografer akan mempengaruhi kesepakatan harga yang dicapai. Sekali lagi tingkat subyektifitasnya sangat tinggi. Lokasi foto dimulai dari belakang rumah hingga melanglang buana ke mancanegara, indoor ke outdoor, satu kali photo session hingga beberapa kali.

Pengalaman yang menarik tentu saja, baik buat subyek foto maupun sang pemotret. Harga yang disepakati bersama menjadi pengadil untuk terus tetap eksis didunia potret memotret ini.

Foto Family semakin complicated apabila ada anak-anak yang masih kecil. Mereka imut, cute namun memiliki dunia sendiri untuk diselami tukang foto agar menghasilkan foto-foto yang tidak nge-bosani.

Dalam pengalaman selama ini, memoto anak kecil memang dituntut extra pemikiran, extra energy dan extra kesabaran tingkat dewa.

Masuk ke dalam dunia mereka dan mengerti bahasa mereka menjadi kunci mutlak untuk foto yang boleh dibilang 'berhasil'. Mungkin sesekali bisa dapatkan moment mereka tanpa ikut terlibat ke dunia mereka. (Lebih detil mengenai foto anak-anak ini akan dibahas lebih lanjut).

Foto Family ingin menunjukkan kehangatan sebuah keluarga yang terpancar dari senyum, tawa, tingkah dan yang paling penting adalah natural ekspresi (tidak terlihat kaku/artificial).

Goodluck buat teman-teman yang masih bertahan untuk memoto family :hehehe:)

Memotret Group dengan sejumlah besar orang membutuhkan 'kharisma' yang cukup kuat untuk 'menghandle' agar semua mata tertuju ke kamera pada saat bersamaan dan paling tidak pada sebuah jepretan.  Yang pernah ngerasain pasti senyum-senyum gak karuan :hehehe.

Kejadian ini bisa pada saat acara wedding, arisan, tour travel, gathering atau yang lainnya.

Untuk moment yang singkat seperti di wedding day akan lebih mudah dibanding acara berhari-hari seperti gathering family atau perusahaan dan tentu saja dengan range umur yang cukup jauh (dari baby hingga manula).

Sekali lagi selamat mencoba bagi yang belum pernah. Kalau gak mau membawa diri kedalam 'kesulitan' seperti ini, silahkan lanjut :).

Demikian pengalaman singkat yang pernah terjadi, dan ke depannya tentu akan masih di isi dengan pembelajaran-pembelajaran dan pengalaman baru. Dari 'foto yang gagal' hingga terus berkreasi tanpa batas bersama imajinasi daya khayal yang mumpuni ;).

Man behind the gun tentu saja benar, namun apabila alat-alat kamera canggih yang baik dan mahal di tangan yang tepat, hasil foto tentu lebih mujarab.

Kesepakatan harga yang terjadi menentukan anda 'terbang' lebih tinggi:).

Garbage in, garbage out. Buatlah foto yang menarik dari awal pemotretan, sehingga tidak banyak 'permintaan' tambahan dari client ;).

Pabila kebosanan melanda, cobalah mencoba memotret aliran lain seperti landscape, macro maupun arsitektur. Kalau masih bosan juga, cobalah traveling ke daerah-daerah baru. Berjumpa manusia baru dan pengalaman baru, abadikan dalam kenangan abadi bersama kamera anda. Kalau masih bosan juga, coba ulangi lagi baca tulisan ini dari awal, mungkin akan terungkap sesuatu yang baru :hehehe.

Intinya : selamat mencoba dan sukses selalu menyertai kita semua. Amin!

September ceria ...

Post a Comment

0 Comments