Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

Siapakah Gadis Bodoh dan Gadis Bijaksana Itu?

BOS RINGO - Siapakah yang dimaksudkan dengan lima gadis yang bijaksana dan lima gadis yang bodoh dalam Matius 25:1-13?

Gadis Bodoh dan Gadis Bijaksana
Net
Sebuah Ilustrasi

Untuk menjawab pertanyaan itu, kita dapat memulai dengan memeriksa apakah yang membuat mereka berbeda. Kenapa yang lima disebut bodoh dan lima yang lain disebut bijaksana?

Pada umumnya orang akan menjawab: lima gadis yang bijaksana berjaga-jaga, mempersiapkan diri untuk menyongsong masa depan, dan setia. Sebaliknya, lima gadis yang bodoh tidak demikian.

Betulkah teksnya menyatakan demikian? Di ayat 5 tertulis, "Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur." Semua! Jadi, mereka semua mengantuk. Mereka semua tertidur. Dengan kata lain, mereka semua tidak berjaga-jaga. Mereka semua tidak mempersiapkan diri untuk menyongsong masa depan. Mereka semua tidak setia.

Jadi, tampaknya bukan di situ letak perbedaan kedua kelompok tersebut. Dan, syukurlah, firman Tuhan tidak membiarkan kita menerka-nerka. Ayat 3-4 menyatakan dengan tegas perbedaan mereka: "Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka." Itu dia perbedaannya! Yang bodoh hanya membawa pelita, sedangkan yang bijaksana membawa pelita dan memiliki minyak dalam buli-buli mereka.

Kondisi ini mengingatkan saya pada perumpamaan tentang lalang dan gandum. Gadis yang bodoh seperti lalang, sedangkan gadis yang bijaksana seperti gandum. Serupa, tetapi tak sama. Apa yang membedakan keduanya? DNA. Jati diri. Identitas. DNA lalang berbeda sama sekali dari DNA gandum.

Jadi, begitu juga perbedaan antara gadis yang bodoh dan gadis yang bijaksana itu. Bukan terletak pada siap dan tidak siap atau berjaga-jaga dan tidak berjaga-jaga atau setia dan tidak setia, melainkan pada DNA mereka, jati diri mereka, identitas mereka.

Perbedaan ini semakin ditegaskan oleh respons Mempelai Laki-laki: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu." Respons ini sejajar dengan pernyataan Yesus dalam Matius 7:23. Gadis yang bodoh tidak dikenal oleh Mempelai Laki-laki--dengan kata lain, tidak memiliki kehidupan-Nya, tidak memiliki DNA-Nya, tidak memiliki jati diri dan identitas baru yang dianugerahkan-Nya (cf. Yohanes 17:3). Itulah perbedaan yang mendasar di antara keduanya!

Lalu, siapakah mereka itu? Coba kita cermati perbedaan ini:

Gadis yang bodoh = membawa pelita.

Gadis yang bijaksana = membawa pelita dan minyak.

Apakah pelita? Pelita adalah salah satu metafora untuk firman ("Firman-Mu itu pelita bagi kakiku").

Apakah minyak? Minyak adalah salah satu metafora untuk Roh Kudus.

Gadis yang bodoh, dengan demikian, adalah orang yang berpegang pada huruf firman Tuhan, tetapi tidak memiliki Roh Kudus. Mereka tidak memiliki minyak, dan tidak bisa meminta dari gadis yang bijaksana. Bukan karena gadis yang bijaksana itu egois. Bukan. Namun, memang begitulah cara memiliki minyak itu: tidak bisa nebeng pada orang lain, melainkan harus "membeli" sendiri. Dengan kata lain, Roh Kudus hanya dapat kita miliki dengan iman. Dan, iman adalah respons pribadi kita atas anugerah Tuhan--kita tidak bisa menumpang pada iman orang lain.

Begitulah. Gadis yang bodoh adalah mereka yang berpegang pada firman yang tertulis, namun tidak beriman pada Firman yang hidup. Mereka berusaha dibenarkan dengan menaati huruf hukum agama oleh kekuatan sendiri, tanpa penyertaan Roh Kudus. Dan, itu mendatangkan kematian. Sebaliknya, gadis yang bijaksana menyambut firman dan Roh Kudus. Ia tidak berusaha menyalakan pelita (menaati firman) dengan kekuatannya sendiri agar dibenarkan, tetapi menerima pembenaran Kristus. Ia hidup dengan bersandar pada minyak Roh Kudus yang berdiam di dalam dirinya dan menyertainya untuk selama-lamanya. Dan, itulah yang mendatangkan kehidupan (cf. 2 Korintus 3:6).

Jadi, siapakah kita? Gadis yang bodoh atau gadis yang bijaksana?

Catatan: Arie Saptaji

Post a Comment

0 Comments